Hobi bermain sepakbola adalah hobi saya sejak kecil. Sewaktu SD mungkin hampir tiap hari bermain bola. Saya dan teman-teman biasanya bermain bola di lapangan voli, bukan dilapangan sepakbola besar, biasanya menggunakan lapangan voli baik di sekolah maupun di tempat lain.
Terkadang juga kami bermain di lahan yang kosong yang tidak terpakai. Biasanya kami mulai bermain jam 4 hingga jam 5 sore. Bola yang kami gunakan biasanya bola plastik. Bola plastik cukup sulit dikendalikan karena bola yang ringan. Kalau ada uang cukup, kami patungan membeli bola yang hampir sama dengan bola yang dimainkan sepakbola namun dengan kualitas rendah, tentu harganya juga cukup murah. Bermain bola juga tidak menggunakan tiang gawang, hanya menggunakan batu sebagai penanda kanan dan kiri. Bola yang melewati batu tersebut dinyatakan gol.
Karena keterbatasan dana, selain sering menggunakan bola plastik, kami juga bermain tanpa alas alias "nyeker". walaupun kaki sering terluka namun semangat kami bermain bola tidak pernah padam (Baca juga: Perlengkapan Olahraga Futsal). Saya bermain bola dengan teman-teman sebaya seperti ini hingga menginjak bangku SMP. Tentu saja pada saat itu, sekitar tahun 1990-an belum mengenal namanya olahraga atau main futsal. Futsal sendiri diperkenalkan di Indonesia sekitar awal tahun 2000-an (Baca di sini Sejarah Masuknya Futsal Di Indonesia).
Ketika SMA, saya sudah mulai bermain di lapangan sepakbola besar. Mulai membeli sepatu khusus sepakbola. Memang menyenangkan bermain di lapangan besar, sama seperti pemain sepakbola terkenal, namun banyak kesulitan yang saya hadapi. Mengumpulkan teman-teman untuk bermain sepakbola sangatlah sulit. Butuh 22 orang pemain plus pemain cadangan. Untuk mengakalinya, kami mencari lawan tanding sehingga cukup dibutuhkan 11 orang plus pemain cadangan. itupun masih cukup sulit untuk mengumpulkan pemain. Selain bermain dengan teman-teman SMA, saya juga bermain dengan teman-teman dari lingkungan rumah.
Hobi saya bermain sepakbola mulai berhenti ketika sulitnya mencari lapangan sepakbola. Banyak lapangan sepakbola di tempat saya yang dijadikan pemukiman. Untuk menyalurkan hobi sepakbola biasanya saya hanya bermain sepakbola melalui game atau terkenal dengan nama Playstation. Saya bisa memainkan tim kesayangan melalui Playstation.
Saya mengenal Futsal ketika mulai bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta sekitar tahun 2003, saat itu futsal juga sudah mulai marak. Bahkan perusahaan membuat lapangan futsal berbahan parkit atau lapangan kayu di lantai paling atas gedung perusahaan untuk mendukung olahraga ini (Baca juga: Jenis-Jenis Lapangan Futsal). Dulu saya berpikir futsal sama dengan permainan sepakbola. Namun setelah bermain futsal cukup lama, banyak sekali perbedaan antara futsal dan sepakbola, yang paling menonjol adalah di futsal tidak ada lemparan ke dalam bila bola keluar lapangan. Dalam peraturan futsal menggunakan istilah kick-in atau tendangan ke dalam.
Baca juga: Perbedaan Futsal dan Sepakbola
Olahraga futsal berasal dari negara Amerika Latin, tepatnya Uruguay. Adalah Juan Carlos Ceriani yang mempopulerkan olahraga ini pada tahun 1930. Inti dari permainan futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dalam ruangan. Masing-masing tim berisi 5 orang (termasuk kiper).
Baca juga:
Sejarah Futsal Di Dunia
Sejak saat itu, hobi saya berganti menjadi bermain futsal. Mungkin alasannya sama dengan Anda yaitu sulitnya untuk menyalurkan hobi bermain sepakbola karena lapangan sepakbola yang semakin susah ditemukan, selain itu perkembangan olahraga futsal yang semakin bagus di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya penyewaan lapangan futsal yang mengadakan berbagai macam turnamen untuk mempopulerkan olahraga ini. Di sekolah-sekolah juga sudah mulai marak ekskul futsal, serta kompetisi antar sekolah yang semakin banyak di adakan. Mungkin melalui hobi bermain futsal yang makin populer di Indonesia, dapat memunculkan atlet-atlet futsal sehingga olahraga futsal dapat memberikan prestasi bagi Indonesia.
Terkadang juga kami bermain di lahan yang kosong yang tidak terpakai. Biasanya kami mulai bermain jam 4 hingga jam 5 sore. Bola yang kami gunakan biasanya bola plastik. Bola plastik cukup sulit dikendalikan karena bola yang ringan. Kalau ada uang cukup, kami patungan membeli bola yang hampir sama dengan bola yang dimainkan sepakbola namun dengan kualitas rendah, tentu harganya juga cukup murah. Bermain bola juga tidak menggunakan tiang gawang, hanya menggunakan batu sebagai penanda kanan dan kiri. Bola yang melewati batu tersebut dinyatakan gol.
Karena keterbatasan dana, selain sering menggunakan bola plastik, kami juga bermain tanpa alas alias "nyeker". walaupun kaki sering terluka namun semangat kami bermain bola tidak pernah padam (Baca juga: Perlengkapan Olahraga Futsal). Saya bermain bola dengan teman-teman sebaya seperti ini hingga menginjak bangku SMP. Tentu saja pada saat itu, sekitar tahun 1990-an belum mengenal namanya olahraga atau main futsal. Futsal sendiri diperkenalkan di Indonesia sekitar awal tahun 2000-an (Baca di sini Sejarah Masuknya Futsal Di Indonesia).
Ketika SMA, saya sudah mulai bermain di lapangan sepakbola besar. Mulai membeli sepatu khusus sepakbola. Memang menyenangkan bermain di lapangan besar, sama seperti pemain sepakbola terkenal, namun banyak kesulitan yang saya hadapi. Mengumpulkan teman-teman untuk bermain sepakbola sangatlah sulit. Butuh 22 orang pemain plus pemain cadangan. Untuk mengakalinya, kami mencari lawan tanding sehingga cukup dibutuhkan 11 orang plus pemain cadangan. itupun masih cukup sulit untuk mengumpulkan pemain. Selain bermain dengan teman-teman SMA, saya juga bermain dengan teman-teman dari lingkungan rumah.
Hobi saya bermain sepakbola mulai berhenti ketika sulitnya mencari lapangan sepakbola. Banyak lapangan sepakbola di tempat saya yang dijadikan pemukiman. Untuk menyalurkan hobi sepakbola biasanya saya hanya bermain sepakbola melalui game atau terkenal dengan nama Playstation. Saya bisa memainkan tim kesayangan melalui Playstation.
Saya mengenal Futsal ketika mulai bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta sekitar tahun 2003, saat itu futsal juga sudah mulai marak. Bahkan perusahaan membuat lapangan futsal berbahan parkit atau lapangan kayu di lantai paling atas gedung perusahaan untuk mendukung olahraga ini (Baca juga: Jenis-Jenis Lapangan Futsal). Dulu saya berpikir futsal sama dengan permainan sepakbola. Namun setelah bermain futsal cukup lama, banyak sekali perbedaan antara futsal dan sepakbola, yang paling menonjol adalah di futsal tidak ada lemparan ke dalam bila bola keluar lapangan. Dalam peraturan futsal menggunakan istilah kick-in atau tendangan ke dalam.
Baca juga: Perbedaan Futsal dan Sepakbola
Olahraga futsal berasal dari negara Amerika Latin, tepatnya Uruguay. Adalah Juan Carlos Ceriani yang mempopulerkan olahraga ini pada tahun 1930. Inti dari permainan futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dalam ruangan. Masing-masing tim berisi 5 orang (termasuk kiper).
Baca juga:
Sejarah Futsal Di Dunia
Sejak saat itu, hobi saya berganti menjadi bermain futsal. Mungkin alasannya sama dengan Anda yaitu sulitnya untuk menyalurkan hobi bermain sepakbola karena lapangan sepakbola yang semakin susah ditemukan, selain itu perkembangan olahraga futsal yang semakin bagus di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya penyewaan lapangan futsal yang mengadakan berbagai macam turnamen untuk mempopulerkan olahraga ini. Di sekolah-sekolah juga sudah mulai marak ekskul futsal, serta kompetisi antar sekolah yang semakin banyak di adakan. Mungkin melalui hobi bermain futsal yang makin populer di Indonesia, dapat memunculkan atlet-atlet futsal sehingga olahraga futsal dapat memberikan prestasi bagi Indonesia.
0 Response to "Hobi Bermain Sepakbola Hingga Ke Futsal"
Post a Comment